hadeuh ngiler -_- |
Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah seharusnya lebih bertanggung
jawab untuk mengawasi peredaran bakso opolosan daging babi dengan label Majelis
Ulama Indonesia (MUI). Hal itu diungkapkan Ketua MUI Ma'ruf Amin di Jakarta,
Sabtu (15/12).
Amin menilai MUI tidak bertanggung jawab atas beredarnya bakso oplosan tersebut. Pasalnya MUI hanya berwenang menertibkan sertifikasi halal. Sertifikasi tersebut hanya berlaku selama dua tahun.
Amin menilai MUI tidak bertanggung jawab atas beredarnya bakso oplosan tersebut. Pasalnya MUI hanya berwenang menertibkan sertifikasi halal. Sertifikasi tersebut hanya berlaku selama dua tahun.
Wah gimana ya saya menanggapinya?
Ini sudah jelas-jelas ketidakjujuran yang sama sekali tidak mengindahkan unsur
kelayakan a.k.a kehalalan.
Haruskah saya bilang ini haram
atau halal? Toh si pedagang yang diduga mengoplos daging sapi dengan babi itu cuma
mau melakukan ikhtiar agar dagangannya laku. Oke, kita kesampingkan perkara
agama halal dan haramnya dulu. Intinya, sebagai orang berjualan, bagaimana
caranya dengan untung sekecil-kecilnya dapat untung sebesar-besarnya. Hukum
dagang kan begitu ya, hal yang tidak bisa disalahkan juga.
Namun, untuk mendapat untung
besar itu kejujuran yang dipertaruhkan dengan murahnya harga yang dibayar
daging oplos itu. Mirisnya, pabrik yang disita polisi itu sudah beroperasi 2
tahun lalu. Memang sih gak diketahui sejak kapan mereka mencampur daging babi
kedalam adonan bakso daging sapi. Itu saja masih ada sisa daging beku yang mau
diproduksi. Kalo saya sih ngebayanginnya “mungkin” baru seminggu mereka bikin
adonan daging babi itu. Berapa banyak orang yang ketipu makan daging sapi coba?
Menurut berita, pengoplosan daging itu dilakukan karena langka dan mahalnya
daging sapi di pasaran. Wakil gubernur Jakarta pak Ahok aja bilang daging
celeng mustinya buat jadi santapan penghuni Taman Safari dan kebun binatang.
-_-
mending terang-terangan kek begini. lebih jelas |
Lihat dari sisi keagamaan.
Sebagai Muslim, tentu saja daging babi bersifat haram apalagi untuk dikonsumsi.
Mengingat di Jakarta itu banyak yang Muslim, ya, udah ketipu, pake daging babi
pula. Jangan-jangan saya juga pernah nyicipin. Argh semoga Tuhan mengampuni
dosa-dosa kita dan mereka yang gak tahu.