MUSE: Inspirasi dan Energi

Postingan saya kali ini akan sedikit berbeda dengan postingan-postingan saya sebelumnya. Hanya untuk menulis, bukan untuk embel-embel lain yang mengarah kepada jual menjual apalagi menjual harga diri saya yang kadung kecicipi dan sedikit mengkerut. Ah, apa sih… Kali ini, saya menulis tentang salah satu Band yang menginspirasi banyak band lainnya di dunia bahkan di Indonesia. Ya, MUSE. Saya bukan sedang iklan, saya juga bukan sedang ada orderan menulis dari salah satu teman atau orang apalagi instansi tentang MUSE. Saya hanya menulis. 

Sekian lama saya ngefans sama MUSE. Bukan karena Matthew Bellamy ganteng, bukan karena berwibawanya Crist wolstenholme, atau kiyutnya Dominic Howard. Wajah mereka sekarang memang lebih terlihat matang dibanding pertama kali MUSE ke permukaan. Kek ikan ajah. Hehe

Oke, saya tidak perlu mengenalkan siapa saja personil MUSE yang “katanya” fenomenal karena berani mendongkrak terang-terangan kapitalisme dan Satanic dan Illuminati. Saya tidak terlalu mendalami hal itu. Ya, biarkan saja mereka dengan urusannya begitu. Yang penting saya tahu, bahwa aliran seperti itu berbahaya bagi umat manusia beragama apapun. 

Dilansir dari Wikipedia.com, Muse terbentuk di Teignmouth, Devon, England pada 1994. Dulu, namanya nama Rocket Baby Dolls. Dengar ini kok saya malah jadi ingat Nicole Swezinger ya? Heuheu. Alkisah, dulu, mereka memenangkan "petarungan antar band" di sekolah yang membawa mereka mengubah nama mereka untuk lebih "profesional" dan serius; Muse.

Band yang dulu, dan sekarang, masih terdiri dari Matthew Bellamy, Chris Wolstonholme (bass gitar dan backing vocal) dan Dominic Howard (drum dan perkusi). Muse bertemu di Teignmouth Community College dimana Bellamy sudah di sejumlah band-band sebelumnya termasuk Carnage Mayhem dan Gothic Plague dengan drummer Dominic Howard. 

Ketika anggota Gothic Plague pergi karena kepentingan lainnya, Bellamy dan Howard meminta Wolstenholme untuk bergabung. Namun Muse berjuang untuk membangun diri sendiri selama tahun-tahun awal mereka, tetapi sejak pergi untuk menikmati kesuksesan di seluruh dunia. Muse perpaduan alternatif, hard rock, rock progresif, musik klasik dan electronica dan terkenal untuk pertunjukan energik dan visual yang mempesona live mereka.

Pada 16-17 Juni 2007, Muse menjadi band pertama untuk memakai Stadion Wembley yang baru dibangun di London. Muse telah merilis lima album studio, Showbiz (1999),Origin of Symmetry (2001), Absolution (2003), Black Holes and Revelations (2006) danThe Resistance (2009). Muse juga merilis satu album live, HAARP (2008) dan dua album kompilasi. Yang pertama, Random 1-8hanya dirilis di Jepang dan merupakan kumpulan dari sisi-B dari periode Showbiz. Kompilasi kedua Hullabaloo (2002) terdiri dari dua disk dan dirancang untuk mendampingi DVD Hullabaloo. Disk pertama berisi kumpulan dari sisi-B yang direkam antara bulan Maret 1999 sampai Oktober 2001. Disk kedua menampilkan 11 lagu live yang direkam pada tanggal 28-29 Oktober 2001 di Paris. Ah, cukup tentang sejarah mereka. Gak akan ada usaha yang sia-sia kan? Menghasilkan karya berkualitas dan “gila” akan melahirkan hasil yang berkualitas dan gila juga. Pokoke, TOP MARKOTOP lah!

Saya belum pernah nonton konsernya. Sayang sekali. Bahkan, waktu mereka ke Indonesia pun, saya sampai pengen pingsan lihat harga tiket konsernya yang ratusan ribu itu. Maklumlah, untuk mendapatkan jatah bulanan dari orangtua saja jajan ke sekolah musti merengek-rengek dengan alibi beli LKS. Lah pegi ke Jakarta buat nonton konser pun gak pernah kesampaian. Semoga mereka mau datang lagi kesini. Dan semoga saya bisa nonton konsernya pula. Nabung dulu makanya buat beli tiket. Selalu mencengangkan dengan konsep mereka yang berbau liberal dan pemberontakan. 

Lagu yang menginspirasi:

Sebut saja lagunya Unintended. Siapa yang tidak pernah dengar lagu ini? Ya, setidaknya ketika pertama kali MUSE meledak di pasaran. Katanya, waktu nulis album ini, Matt pernah diminta cewek kawin ama dia… hua mahoooo dunk dikawinin Matt… heuheu

Sampai sekarang pun, saya masih saja terlena dengan lagu yang sebenarnya menyayat hati ini. Kalau lagi galau, biasanya saya pasang lagu ini dan diteruskan dengan Feeling Good. OMG, tuh lagu bikin emosi menggebu-gebu banget.

Dan, buat kamu penggemar MUSE, coba dengar MAP of Problematique. Lagu ini selalu membuat saya semangat kala pagi hari. Tadinya bête juga jadi senyum. Tadinya stress jadi semangat. Ya ya ya lebay sih… tapi emang kenyataannya. Katakanlah lagu lain semisal Supermassive Blackhole atau MK Ultra atau Bliss. Berasa melayang beneran kek Matt jatuh ke lorong waktu. Hehehe

Sayang, beberapa kali hunting poster MUSE, saya enggak nemu yang ngena banget. Kalo gak gaya mereka yang gitu-gitu aje, posternya juga dikit. Kalo saya cari-cari, poster Linkin Park  dan Avenged Sevenfold justru makin bervariasi. Tapi saya gak kecewa karena Lagu-lagu MUSE terkesan lebih mendalam dan sakit. 

Matt, jantungnya MUSE

Jujur saja, saya memang hobi nonton film. Dulu, pertama kalinya saya diajak nonton Twilight dan itupun dibayarin karena teman saya ultah. Awalnya males banget liat jalan ceritanya sampai adegan Bella dan keluarga Cullen maen bisbol. Sempeh deh, saya yang tadinya ketiduran ampe jerit-jerit denger lagu Supermassive Blackhole dan teriak. “GUE SUKA FILM INI!!!” Temen saya sampe bête ngeliat saya “lebay lo! Biasa aja kali kek orang dusun masuk kota gitu!” mungkin saking kagetnya dia dan malu ngeliat saya jadi liar. Heuheu…

 

Tambahan lagi dari Wikipedia, Banyak dari lagu-lagu MUSE yang menampilkan pandangan revolusioner serta tidak menyukai korupsi politik. "Assassin" dan Uprising adalah dua lagu terkenal dengan sentimen revolusioner yang jelas. Dalam sebuah wawancara dengan Q Magazine, Bellamy menyatakan bahwa dia adalah seorang liberal. Pada tahun 2006 Bellamy mengatakan bahwa dia percaya serangan 9/11 itu merupakan "pekerjaan orang dalam". Namun, pada 2009 dia mengatakan kepada Rolling Stone bahwa dia tidak percaya ini: "Ada banyak hal baru di Internet menunjukkan 9/11 adalah pekerjaan orang dalam Tapi itu bukan kepercayaan saya". Jadi, mana yang betul Matt???

Pada 17 September 2009 Bellamy membahas politik dipengaruhi dengan membaca "Confessions of an Economic Hitman" oleh John Perkins. Dia menjelaskan buku ini membantu menginspirasi lagu "Uprising" dan menyatakan pandangannya bahwa ia merasa memiliki pengaruh pelobi yang tidak semestinya pada politisi serta sistem politik. Dia menyatakan bahwa "ketika orang menjadi kuat mereka sering memiliki ketidakpedulian terhadap opini publik".

Kecerdasan Matt sebenarnya bukan hanya membuat lagu. dia bisa mengeja abjad terbalik lho! Wew, kalo ane yang baca, juling dah!

kiyut kan, Dom?

Jujur aja, saya selalu bersemangat nonton film apalagi soundtracknya diisi MUSE. Karena sekarang Breaking Dawn gak ada MUSE nya, saya belom nonton. hehehe. Knight and Day dan The Tourist adalah film favorit saya tahun 2011. Bukan hanya karena soundtracknya MUSE, karena artis dan aktornya juga saya suka. Plus, jalan ceritanya yang bikin seru. Suka sama action-action gini kek filmnya Angelina Jolie. Apalagi, kalau dia udah pegang senjata. Meleleh dah.

Oya, satu yang gak bisa saya sepelekan bahwa Chris Martin Coldplay pernah duduk satu piano bersama Matt, Chris menunjukan beberapa riff lagu yang di buatnya, lalu Matt menambahkan nada versinya di lagu itu. Dan lagu yang dirancang bersama itu dinamakan Fix You. I will try to fix you. #Like This!!

Dan lirik yang memintamu tegar adalah Undisclosed Desires. Lagu ini ada dalam album MUSE terbaru: The Resistance. Dengerin lagunya saya berasa kek Cameron Diaz diselametin Tom Cruise. “I feel like a having sex” #sendu#

I want to reconcile the violence in your heart

I want to recognise your beauty's not just a mask

I want to exorcise the demons from your past

I want to satisfy the undisclosed desires in your heart

Bapak, Chris

Nah, kalo ini dari Resistance

Love is our resitance

They keep us apart and they won't stop breaking us down

And hold me, our lips must always be sealed

Sah-sah saja sih kalau seorang penggemar menulis tentang band kesukaannya. Iya, kan? Makanya, saya semangat sekali pengen nulis MUSE. Ya, sapa tahu nanti nongol Dominic Howard di kosan saya sambil bawa sebuket mawar. 

Sekarang malah Matt gak terlibat di album barunya. Karena waktu nyiapin album, dia lagi nunggu Kate ngeden dan fokus ke anak pertamanya. Sayang sekali. Kate Hudson bahkan menjadi korban bullying dan penyebab putusnya Matt sama Gaia yang udah 10 tahun bareng-bareng. Tapi, saya salut sama Crist. Dia adalah seorang bapak yang berwibawa. Bawaannya pengen meluk dan bilang: lindungi aku dong, Crist, aku takuuut. Nah, kalo ke Dominic, dia adalah cowok paling kiyut. Lihat aja senyumnya, meleleh deh, apalagi kalo udah mainin drum. Kan ane jadi kabita dimainin juga :p heuheu.

Ane pasti gak kuasa kalo ada cowok yang bawain lagu MUSE. Bukan lagu plagiatnya yua… dulu lihat cewek nyanyi lagu Hysteria di Ciwalk tapi dengan gaya centil gitu. Ilfil deh. Bahkan, saya suka sama seseorang gara-gara dia muterin lagunya MUSE mulu. Tembak aku dengan lagumu dooong… cinta dah!

Cukup nulis tentang MUSE nya, entaran disambung lagi, hehe…

We always love u… MUSE…