
Kali ini saya sedang pulang kampung, berada
di rumah selalu mengingatkan saya pada waktu kecil dulu, bagaimana saya
menjalani hari-hari dengan orangtua dan adik-adik saya. Kamar yang dulu saya
tempati, kini diisi oleh adik-adik saya. Sekarang saya menjadi "orang
asing" di rumah. tidur di manapun asal bisa merem, datang dan pergi
seperti tamu jauh, yang membedakan, sekarang saya bekerja di salah satu
perusahaan penerbitan di Bandung dan sesekali pulang ke rumah untuk bertemu
keluarga dan melepas kangen dengan adik-adik saya bahkan mengenang
tempat-tempat dan jalan-jalan yang pernah saya lalui semasa sekolah.
Siang tadi saya melewati SD tempat saya
sekolah dulu, nampak lebih megah ketimbang saya masih menjadi siswa di situ. Segerombolan pedagang kaki lima khas jajanan SD, masih saja dikerubutin
anak-anak yang menghabiskan uang jajannya pulang sekolah. Saya jadi ingat
adik-adik saya yang SD. Sudahkah mereka pulang? Atau masih di kelas
masing-masing sambil bersiap pulang? Atau mereka termasuk ke dalam anak-anak
yang mengerubuti pedagang kaki lima itu? Ingin rasanya saya turun di depan
sekolah dan mencari adik-adik saya. Tapi saya urungkan karena saya sudah kadung
pewe dan belum salat Duhur. Jadilah niat mengunjungi sekolah saya urungkan lain
waktu.

Sadar #plak#
![]() |
Aku kalau di rumah :p |
Kebiasaan di rumah adalah saya selalu
mencari-cari bahan untuk diolah, yah, meskipun tidak bisa-bisa amat, saya
senang memasak. dan hoopla .... saya menemukan daging sapi *sisa kurban keknya*
di freezer. Saatnya mengolah daging menjadi masakan dengan yummy and seksi
food.... *farah Quinn mode on*
Sampai saya teringat janji kepada adik
saya, Melani. Dia meminta saya melihat tulisannya yang mau dia kirim untuk
lomba. kemarin, waktu saya tanya mama saya, beliau bilang bahwa tulisan adik
saya bagus, dan menarik. Saya sih merasa biasa saja, bisa jadi itu adalah
ungkapan kagum seorang ibu kepada anaknya. Dan bisa jadi, kekagetan dan
kekaguman saya kepada tulisan Melani juga karena saya kakaknya.
Selepas ashar saya melihat-lihat dokumen adik
saya di komputer. Dan waw! saya terkejut karena dia begitu banyak menulis
tentang cerita yang "mungkin" keseharian dia. Memang saya tidak
melihat gaya fantasi atau kartun layaknya anak-anak kebanyakan (setidaknya itu
saya alami ketika mengedit). Saya hanya membaca tulisannya dia, sekolah, cerita
persahabatan, dan sepenggal kisah kecelakaan. Jadi tertawa sendiri. Ternyata
adik saya seorang penulis juga, bisa dikembangkan ini ....
Menyadari kelebihan adik saya dalam menulis,
setidaknya dalam usianya yang baru menginjak 11 tahun, dia bisa menulis sebaik
itu. Dulu saya hanya menulis sepenggal-sepenggal dan mudah hilang mood-nya. Hingga kini, kualitas menulis saya masih jauh dari baik. Yah, semoga saya bisa
menjadi diri saya yang pecinta teater, penulis, dan editor dalam kepribadian yang
sama.
Dan, saya juga baru "menyadari"
bahwa adik saya bisa gambar. Sangat disayangkan, saya sangat tidak bisa
menggambar, dulu bisa menggambar perempuan bergaun panjang dengan belahan dada. Itupun nyontek teman, saking tidak bisanya menggambar (selain gambar dua gunung dan jalan ditengahnya). Saya juga bisa menggambar
sepatu, (bukan sepatu modis tentunya) itu yang saya ingat sampai sekarang. Saya
benci sekali pelajaran Menggambar.
Nah,
setidaknya, itulah yang saya temukan di komputer hasil gambar adik saya.

“cepet sembuh ya sahina. Biar bisa sama-sama
lagi ke sekolah” kata meilan
“iya,
beberapa hari juga aku akan masuk lagi kok” kata sahina
“kamu
pasti kangen sama fadilah” kata dinda
“iya,
pasti kamu kangen sama fadilah”
“apa?
Anak sok kegantengan itu? Sorri ya, enggak level!” kata sahina disambut tawa
teman-temannya.
*tulisan Melani. Tanpa rekayasa dan belum dipublikasikan*
jadi kangen adik2 di rumah... mak pengen pulang.. hiks (gie)
ReplyDeletewah,, ngegambarnya pake apa tu fa? pewarnaannya bagus, rata gt :O
ReplyDeletesekali2 posting donk tulisan adiknya. pgn baca hehehhee
@miawruu itu pake paint.
ReplyDeleteSampe sekarangpun gw ga bisa gambar cuma mainin mouse sama keyboard aja. nasib yang punya jiwa seni kronis #curcol
Hasil olahannya mana? HOAX ga ada potonya.. wkkkwkkk
mana cerita dia? cuma cuplikan dialog? =-=
ReplyDelete>,< awww gambar Farah Quinn-nyaaaaaa /meleleh/
ReplyDeleteO.o adeknya ka Syifa terbang
Sekarang cuma ditampilin cuplikannya Kawan, insya Allah nanti mau publish tulisannya dia, katanya sekarang lagi dirampungkan. dia lagi bikin novel...
ReplyDelete@Data: yaka....nnn itu syifa quinn :p
wow, dari cuplikan dialog di atas, bagi anak 11 tahun itu sangat bagus. saya sendiri boro2 bisa nulis kaya, gitu pas umur sebelas. saya yakin dia bakal lebih baik lagi nantinya.
ReplyDeletesukses untuk adiknya....
adiknya pasti aku :p
ReplyDeletekenapa cuma cuplikannya doaang :3
ReplyDeletegambarnya bagus kakak, yg seperti ini kelak akan berbakat menggambar
ReplyDeletewahhh berbakat ituh adeknyaa.. hebat2..
ReplyDeletekecil kecil punya karya!! ^^
baik dalam tulisan2nya maupun gambar2nya.
di dorong dan motivasi terus ya mbaa adeknyaa :D
terimakasih sekali gan telah berbagi informasi yang sangat menarik dan sangat bermanfaat bagi banyak orang, di tunggu infomasi slanjutnya
ReplyDeletesukses terus
terimakasih atas infonya gan
ReplyDeletedi tunggu informasi selanjutnya
sukses terus