Friday 16 March 2012

Tipe Pekerja Seperti Apa yang Bikin Betah


Tipe pekerja seperti apakah kamu? Aaah saya menulis ini bukan karena saya seorang pekerja professional dan memiliki bakat dalam mengkatagorikan itu. Saya hanya mengamati lingkungan kerja saya. Bukan, sama sekali bukan untuk saya tilai. Cuma untuk menjadi pelajaran dan pertimbangan aja. Kenapa? Ya, lucu saja. Karena bekerja bukan hanya untuk menyelesaikan pekerjaan namun bagaimana kamu akan berinteraksi dengan atasan, bawahan, relasi bahkan OB di sekitar kantor kamu.

Berawal dengan seseorang yang saya anggap pekerja keras. Dulu, ketika saya masih menjadi editor freelance, assisten editor saya yang juga seorang penulis dan penyair ini adalah tipe seorang yang sinis dan galak. Jadi, kalau salah sedikit saja, dia tidak akan tanggung-tanggung mengoreksi kesalahan saya meskipun di depan banyak orang. Ya, awalnya saya down, tapi lama-lama terbiasa juga. Kalau salah ya perbaiki, keliru ya betulkan. Ini yang selalu editor saya bilang. Dan saya berusaha menerapkan prinsip ini dalam kerja saya.

Namun, meskipun dia bawel dan setiap kesalahan pasti dikorek, dia adalah tipikal seorang assisten editor yang jeli dan cekatan. Bisa jadi, deadline 3 bulan kedepan sudah aman bulan sekarang. Inilah yang membuat saya mengagumi beliau. Belum lagi, dia selalu memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang diperbuat meskipun kesalahan saya kala itu fatal. Ketika itu saya pertamakalinya mengedit novel anak dan tanpa saya sadari, kesalahan dan koreksian dalam pengeditan akhir itu masih sangat jauh dari sempurna alias masih banyak salahnya. Dari titik koma sampai kata-kata kasar. 

Alhasil, buku yang saya edit harus pending terbit. Saya malu sekali. Namun assisten editor tidak memarahi saya apalagi melemparkan hasil editan saya yang bertumpuk itu ke wajah saya #heu lebay. Dia hanya melihat sekilas hasil kerja saya dan bilang: perbaiki aja. Kesalahan ini jangan terulang lagi ya! Aduh, tenang lah saya.

Lain lagi dengan seseorang yang satu pekerjaan dengan saya di tempat kerja yang dulu. Dari cara bicara dan gesturnya, dia tipikal orang yang keras. Saya sih tidak se-divisi dengan dia. Makanya, saya enggak kena kesan kerasnya. Tapi kami satu ruangan. Dulu, setiap ada bawahannya, dia selalu menyuruh dan terkesan membentak bawahannya meskipun hanya mengangkat telepon di depan wajahnya. Ya, mungkin emang itu pembawaan dirinya, saya pun bukan seorang yang lemah lembut apalagi bersikap seperti teh Ninih yang dipoligami Aa Gym.#apa sih lo kaga nyambung!

Namun, saya suka tertawa sendiri dengan kawan saya ini. Kalau ada telepon, meskipun letak telepon di depan mukanya, dia akan menyuruh bawahannya yang mengangkatnya. Saya jarang menerima telepon, karena tidak banyak yang berkepentingan dengan saya.

Namun, ada satu kejadian yang bikin saya tertawa. Waktu itu, mungkin dia sedang kelewat stress dengan semua beban pekerjaannya sehingga ketika ada lagi beban pekerjaan kepadanya, dia malah marah-marah kepada bawahannya dan melempar semua barang yang ada di mejanya. Lagi-lagi mirip shitnetron. Hahaha namun saya tersenyum geli melihatnya. Ya, memang pekerjaan rentan dengan underpressure karena tekanan deadline dan kualitas. Saya hanya nyengir. Cenderung takut malah iya. Karena saya seorang yang agak sensitive dengan suara-suara keras sehingga rentan shock. Makanya, saya memilih ngacir ke kosan. Meskipun waktu itu saya akan memilih lembur.


Apakah pekerjaan memberatkanmu? oh Demi Tuhan, tidak ada pekerjaan yang sebenarnya membuat kamu sulit. Ya, setidaknya diawal kamu kesulitan namun akan menjadi mudah seiring kamu mengerjakannya. Teman saya adalah seorang yang bisa saya katakan bukan lulusan S1 seperti saya. Namun dia menjadi senior saya dan senior kami dalam dunia penerbitan. Karena dia berhasil mempelajari dan menguasai apapun yang bisa dia pelajari termasuk EYD dan tata bahasa baku yang malas sekali dipelajari. 

Contoh lain yang saya amati adalah seorang CEO di tempat kerja saya yang dulu. Karyawan lain begitu betah bekerja dengannya dan sangat menghormati teman saya itu. Kala itu, saya hanya menganggap, mungkin karena dia adalah atasan dan hal wajar ketika bawahan menghormati atasannya. Ternyata bukan itu. Dia adalah tipe orang yang professional dan tidak cenderung menyalahkan. Jika ada kekeliruan dan kesalahan, dia tidak membentak bawahan dan mencari-cari kesalahan siapa. Namun dia akan bertanya kesalahannya dimana dan bagaimana cara memperbaikinya tanpa ada unsur kekerasan. Inilah yang membuat karyawan tenang. Hadeuuuh kalo dia masih single, pengen saya pincut deh. #jablay

Sebetulnya, pekerjaan rentan membuat stress kita sebagai karyawan. Kenapa? Karena pekerjaan dan deadline yang mepet menuntut kita lebih cepat menyelesaikan kerja dan tanpa kenal “salah” meskipun kesalahan adalah hal yang wajar. 

Lupa, salah, keliru, dan lamban adalah musuh dalam bekerja. Tidak ada kata jenuh, tidak boleh ada kata malas. Terkadang saya pun mengalami masa jenuh yang membuat saya malas semalas-malasnya kerja. Namun, dengan kita meratapi kejenuhan tidaklah akan mengurangi beban kerja. Makanya, cari kesibukan lain untuk mengusir kejenuhan. Misalnya, bikin status gaje di facebook, atau liat-liat video di youtube. Hati-hati, ketika kita ketahuan facebookan atau yman apalagi youtuban, pandai-pandailah menyembunyikan diri. Biar dianggap rajin kerja. Hehehe dan jangan terbuai juga. Facebookan jalan terus, kerjaan juga beres. Atasan senang, perusahaan juga diuntungkan, apalagi kalau bonus akhir tahun dapat banyak. Waaah untungnya kita.

So, tipe pekerja seperti apa kamu? Malas, pemarah, atau pekerja keras, adalah kamu yang memilih. Saya pulang dulu, ini hari Jumat, besok saya mau tidur, nonton, dengan tenang menikmati liburan saya. 

Sampai jumpa dalam tulisan berikutnya. Maaf kalau ada yang tersindir atau tidak suka dengan tulisan saya. Bebas saja kok :D

Foto: Google

14 comments:

  1. Aku tipe pekerja yang disalahkan tapi bukan semata-semata seratus persen kesalahan saya, *baru dilamanin pagi ini...

    memang dunia kerja banyak tipe tipe dan sifat yang berbeda., paling ngga suka tipe pekerja yang cuma bisa cari muka tapi kerja nihil...

    good postingan nya, mpe kebawa suasana kantor..

    ReplyDelete
  2. Eehh kereenn, jadi semangat pengen lulus UN dan kerja setelah baca postingannya.. Wkwk

    ReplyDelete
  3. Saya tipe yg senang kerja sendiri... tanpa tekanan dari atasan, maupun stress karena bawahan ngaco... :D

    ReplyDelete
  4. ummmm,,,,aku sbenernya tipe org yg gmpang down klo kena teguran...cemen siiihh tp bawaan orok c ya kwkwkkw....tp lma2 malah jd cuek...ditegur,bodo amat wahahhaha...

    ReplyDelete
  5. sama seperti Ca Ya aku dulu juga cepet down kalo kena teguran... #nyesek gampang nangis. tapi setelah di pikir-pikir aku udah harus berpikir dewasa kalo aku salah yang emang sepatutya di tegur atasan biar aku bisa koreksi diri

    bagi yang udah bekerja dan yang belom pernah bekerja postingan ini sangat bermanfaat. :D

    ReplyDelete
  6. Belum kerja..
    masih jd job seeker.. T.T

    ReplyDelete
  7. social media memang bikin rentan menganggu pekerjaan, terutama bila akses internet begitu mudah

    ReplyDelete
  8. jadi mikir, orang ngenilai saya tipe apa ya? :3

    ReplyDelete
  9. Santai, professional, fokus dan konsisten.
    Itu saya hehehe
    *Mudah2an iya* :p

    Dan sebenernya saya buka tipe pekerja, tapi pengusaha.
    Eh, tapi pengusaha itu pekerja juga ya?
    Mungkin maksud saya bukan tipe karyawan hehe :D

    *semoga nanti bisa jadi pengusaha sukses. Aamiin*

    ReplyDelete
  10. Saya telah bekerja di 12 Perusahaan tapi dari ke semua itu sata gak betah.. hanya 2 perusahaan yg bisa 2 tahun saya jalani, meskipun kandas jg... sekarang saya baru masuk kerja 3 hari di di slaah satu perbankan sebagai CO (Credit Officer) tetapi lg2 saya sudah merasa g betah.. q merasa berontak, campur aduk di hati.. Mengapa hal ini terjadi pada diriku... mengapa aq selalu tidak betah bekerja... Mohon bantuan teman2.. apa solusinya(email saya: bourneasahan@yahoo.co.id)

    ReplyDelete
  11. terimakasih sekali gan telah berbagi informasi yang sangat menarik dan sangat bermanfaat bagi banyak orang, di tunggu infomasi slanjutnya
    sukses terus

    ReplyDelete
  12. info yang luar biasa, menarik sekali dan bermanfaat nih
    di tunggu info selanjutnya gan
    terimakasih

    ReplyDelete
  13. terimakasih atas infonya gan
    di tunggu informasi selanjutnya
    sukses terus

    ReplyDelete

untuk kalian yang tidak memiliki blog, atau Google account, bisa mengomentari lewat NAME/URL
NAME bisa diisi dengan namamu, dan URL bisa diisi www.facebook.com