Friday 10 August 2012

Puasa kok, Tambah Boros?


Enggak kerasa udah ketemu sama bulan ramadhan lagi. Perasaan baru kemaren saya nulis di blog tentang penyakit darah saya yang gak berhenti-berhenti. Nulis tentang hal-hal apa saja yang membatalkan puasa. Hmmmffhh 

Kata teman saya, semakin betah kamu di dunia, semakin enggak akan berasa hidup itu. Aigooo berapa lama saya menyia-nyiakan hidup hanya bengong dan nongkrong gaje. Bisa-bisa, pipi keriput dan kulit kendur juga gak akan berasa saking asyiknya tinggal di bumi. 


Bulan Ramadhan adalah bulan penuh hikmah dan berkah. Namun, bulan ini malah rentan menjadi bulan pemborosan dan meningginya kebutuhan hidup. Padahal, sedianya bulan puasa sama saja dengan bulan-bulan biasa selain ramadhan. 

Makan hanya dua kali sehari, tanpa camilan dan rokok pada siang hari, harusnya mungkin budget untuk kebutuhan sehari-hari akan berkurang. Ini diluar harga makanan yang semakin tinggi. Tentu saja, anak kos kayak saya mungkin enggak terlalu berasa, wong makan cuma buat satu orang.
Ah, serius amat ya, saya sih hanya melihat realitas saya sendiri. Bulan puasa ini setidaknya saya dua kali lebih boros untuk urusan makanan. Entahlah, mungkin sugesti saja, tapi memang kenyataannya saya yang berniat diet juga teteup aja ya, budget makan jadi lebih banyak.

Dimulai pada hari pertama ramadhan. Kala itu, malamnya saya keliling daerah Cisaranten ini buat beli makan sahur. Maklum, kosan saya agak jauh dari mana-mana. Jadi kalo mau nyari warteg harus berjalan setidaknya 200 meter. Belum lagi pada dini hari tidak semua warteg atau warung nasi padang buka. Jadinya, malam puasa pertama itu saya nyari makanan buat sahur. Ketemu sama warung padang yang hanya tinggal menyajikan rendang, babat, dan kikil. Ya sudah, saya pilih rendang. Waktu itu saya langsung keingat “padahal gue puasa daging”.

Haha, memang semenjak beberapa bulan terakhir saya menghindari daging ayam maupun sapi. menghindari daging bukan karena alasan lain yang lebih sehat atau apa saya agak kurang mengerti ilmu gizi. Alasan utama saya diet daging adalah, karena harga daging terlampau mahal dibandingkan harga sayuran. Makanya, saya lebih memilih satu ikat bayam plus sebungkus ebi untuk saya masak dengan harga 2500, ketimbang beli ayam yang setidaknya 6000 sekali makan. Seikat bayam bisa dua kali makan. 

Bulan ramadhan ini saya menjadi boros, ya, seperti yang saya bilang. Sugesti untuk makanan. Untuk berbuka misalnya, pada bulan biasa, biasanya untuk buka puasa saja saya hanya minum air putih, karena selera makan biasanya nanti setelah shalat maghrib. Ajaib, bulan ramadhan memang semuanya berkah, banyak penjual es kelapa, kolak, es buah, rujak cuka, dan pedagang-pedagang dadakan sepanjang jalan ke kosan saya. Siapapun yang berpuasa pasti ngiler. Sepanjang jalan saya ke kosan, pasti ada yang ingin saya beli. Meskipun seringnya saya tidak makan nasi, tapi gak kurus kurus Y.Y nasiiiiiiiipppppp

Buat sahur saya mikir lagi. Beli makanan jadi aja. Si ibu penjual makanan jadi di depan kantor saya kadang menghidangkan makanan yang hmmm menggugah selera banget. Meskipun saya “niatnya” diet daging, tapi melihat ikan bandeng yang dikukus dalemnya berisi kelapa itu ngiler juga. Alhasil, segala pengen dibeli dh

Biasanya, bulan ramadhan juga bulannya diskon gede-gedean. Dari mulai kue, beha, jilbab, celana dalem, sampe baju lebaran dan mukena yang minta dipake baru di hari lebaran.
Waaaaaaah siapa sih yang enggak bersuka cita menyambut lebaran nanti? Karyawan kontrak seperti saya pun ngarep-ngarep THR turun secepatnya. Ya, alasan saya untuk terus bertahan dalam kebetean bekerja sampai liburan tiba hanya untuk ngantri THR. Haha

THR cukup buat beli kuaci
Jadi ingat satu ustad ketika shalat iedul firti tahun lalu.
Buat lebaran apa aja sih yang kita larang?
Bikin kue, buat lebaran. Yang bagus-bagusnya disimpen, yang angus2nya disuguhkan untuk anak dan suami. Mukena yang masih bagus dan trendy kelihatan jelek pas mau lebaran, beli lah mukena dengan model baru dan warnanya masih cerah. Baju yang bertumpuk di lemari saja belum tentu kepakai semua, pas lebaran mendadak ketinggalan jaman dan mendadak jelek. Beli lah baju baru dengan model terbaru ala Syahrini yang menjuntai-juntai.

Kala itu jamaah yang mendengarkan tertawa-tawa. Saya pun ikut tertawa. Miris, ya, memang bulan ini kok saya merasa malah kualitas iman saya makin turun sementara uang hasil keringat saya habiskan hanya untuk dipakai semua dalam satu hari.

Baju baru, mukena baru, kaos kaki baru, sandal baru, bahkan beli perhiasan baru demi terlihat bersinar di hari raya. Waw! Banyak yang mendadak jadi seperti artis. Hehehe tapi tetap hati-hati dengan pedagang nakal yang menjual barang atau makanan gak layak ya!

Biasanya saya tidak lebih dari 20 ribu untuk makan pada hari biasa. waktu di bulan ramadhan ini, segalanya pengen saya beli. Dasar tangan gatel, pengen aja beli sebangsa sirup ato minuman dingin. Belum lagi kalo teman-teman ngajak buka puasa bareng.

Yuk buka puasa di steak anu, buka di rumah makan sunda aja, Amparan, atawa di restoran siap saji yang jagonya ayam itu. Saking banyaknya yang ngajak, budget pun membengkak. Gak heran, sebelum datang lebaran, duit THR ludes duluan. 

 Trus tipsnya apa dong? Hmmm saya pikir enggak ada tips khusus dalam hal semacam ini. Semua itu hanya nafsu sesaat yang buat hati kamu galau. Padahal, tidak semua yang kamu beli dan simpan untuk buka itu kamu makan. Saking balas dendamnya kamu makan, gak heran harusnya taraweh tapi rasa kantuk menyerang. Gak kaget dah.

Tidak ada larangan untuk menyantap apapun yang tidak kamu temui selain bulan ramadhan, juga tidak ada larangan menghabiskan uang THR hanya untuk satu hari raya. Namun, bulan fitri kembalikan jugalah hati kita kepada keagungan fitri. 

Yah, jangan sampai dong, baju kita bagus-bagus, giwangnya berkilat-kilat sampe bisa bikin mata sakit, tapi puasa kita gak pol, gak puasa dengan alasan malas, ups … jangan dong! 

Salah satu hadis bahkan berkata:
Abu Umamah menuturkan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda,
"Ketika aku tidur, aku didatangi oleh dua orang laki-laki, lalu keduanya menarik lenganku dan membawaku ke gunung yang terjal. Keduanya berkata, "Naiklah". Lalu kukatakan, "Sesungguhnya aku tidak mampu." Kemudian keduanya berkata, "Kami akan memudahkanmu". Maka aku pun menaikinya sehingga ketika aku sampai di kegelapan gunung, tiba-tiba ada suara yang keras. Lalu aku bertanya, "Suara apa itu?" mereka menjawab, "itu adalah suara jeritan penghuni neraka."
Kemudian dibawalah aku berjalan-jalan dan aku sudah bersama orang-orang yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan dari robekan itu mengalirlah darah. Kemudian aku (Abu Umamah) bertanya, "Siapakah mereka itu?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Mereka adalah orang yang berbuka (membatalkan puasa) sebelum tiba waktunya".
HR. Abu Khuzaimah dalam shahihnya 7:263 dan Al Hakim 1:159 dalam mustadroknya.
*

Naudzubillahimindzalik.

Selamat berittikaf untuk yang berittikaf, selamat menyambut idulfitri 


*copas dari teman saya.

sumber foto: google

7 comments:

  1. waduh, kacau tuh kalo puasanya bolong2... yg ada malah rugi...

    ReplyDelete
  2. moga THR-nya cepet turun dech ya...

    ReplyDelete
  3. Lebaran udah dekat ya..

    *belum beli apa2 nih

    ReplyDelete
  4. udah lewat lebaran nih. tapi kok ga kecipratan THRnya ya? :P

    ReplyDelete
  5. terimakasih sekali gan telah berbagi informasi yang sangat menarik dan sangat bermanfaat bagi banyak orang, di tunggu infomasi slanjutnya
    sukses terus

    ReplyDelete
  6. terimakasih atas infonya gan
    di tunggu informasi selanjutnya
    sukses terus

    ReplyDelete

untuk kalian yang tidak memiliki blog, atau Google account, bisa mengomentari lewat NAME/URL
NAME bisa diisi dengan namamu, dan URL bisa diisi www.facebook.com